Minggu, 24 Februari 2013

Tips Menghadapi Pria yang mudah marah


Dalam memilih pasangan, wanita cenderung lebih fokus pada patokan seperti 'apakah dia mapan?', 'apakah dia punya pekerjaan tetap?', 'apakah dia sudah punya rumah sendiri?' dan lain sebagainya.

Hal-hal seperti kasih sayang, perhatian, termperamen, kerap kali luput dari pertimbangan saat memilih pasangan. Sehingga, saat bertemu dengan pria temperamental, mudah emosi dan marah, seketika wanita bingung menghadapinya dan ingin cepat-cepat kabur meninggalkan.

Apakah itu salah?
Tak bisa dikatakan salah atau benar juga, karena jika memang sifat temperamen pasangan sudah berlebihan dan mulai mengarah 'main fisik' maka hal tersebut tak bisa dibiarkan. Namun, jika masih dalam batasan wajar, kami punya tips untuk membantu Anda menghadapinya.

Ketahui situasi
Saat pria sedang marah, ia akan cenderung bertahan dan pasang 'kuda-kuda' untuk membela diri. Pada saat itu, ia akan sulit menerima pendapat dari orang lain, termasuk Anda. Sehingga untuk mengendalikannya, kita harus memberikan waktu hingga emosi dan uneg-unegnya keluar.

Sebenarnya mereka tidak bermaksud menyakiti Anda kok, hanya mereka berusaha melindungi dirinya dengan memperlihatkan emosinya. Tahan diri Anda, dan berikan kesempatan kepada dirinya terlebih dahulu, ok?

Kapan saatnya berbicara?
Berbicara dengan orang yang mudah emosi juga ada seninya. Anda tak bisa blak-blakan mengungkapkan pendapat Anda dan terang-terangan menyalahkan pendapatnya. Anda harus berusaha meyakinkan bahwa Anda juga berada di pihak yang sama, hanya saja memiliki cara yang berbeda. Meyakinkan bahwa kondisi baik-baik saja dan kita berada di pihak yang sama akan membuatnya lebih tenang. Secara otomatis emosinya akan perlahan mereda, di sinilah Anda bisa mengungkapkan pendapat yang berbeda. Dengan catatan, gunakan intonasi berbicara yang datar-datar saja.

Apakah pria semacam ini bisa berubah?
Bisa jika memang ia menyadari bahwa sifatnya buruk dan tak boleh dipiara. Sayangnya mengubah sifat ini tak semudah mencari jarum di dalam tumpukan jerami, butuh proses, kesabaran dan kemauan yang besar.

Ketimbang kita berharap ia bakal berubah, lebih baik kita yang bergerak terlebih dahulu. Berusaha menghadapinya dengan ketenangan dan kesabaran.

"Ngomong saja kan gampang. Lama-lama tak tahan rasanya menghadapi pria yang sedikit-sedikit mudah marah!"

Kembalikan diri Anda ke komitmen awal, untuk apa hubungan Anda dibentuk. Sebenarnya bisa saja dengan mudah menyarankan agar Anda memutuskan hubungan dan mencari pria lain. Tetapi dengan demikian akan membuat Anda jadi egois dan tidak belajar mengerti pasangan, bukan?

Ladies, berhasil tidaknya sebuah hubungan itu bergantung pada cara berkomunikasi. Bila Anda tahu di mana sela dan bisa mengendalikan emosi pasangan, maka perlahan Anda bisa mengikis sifat temperamennya. Dua langkah mudah saja. Memberikan kesempatan untuknya berbicara dan menunggu giliran Anda berbicara-
BACA SELENGKAPNYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Populer

 

Design By: SkinCorner
Dari Dagangku.com, Jasa Video Shooting jakarta